Berkebun Latih Kepekaan Anak Autis

Anak autis jadi bisa lebih berkonsentrasi
Mudah mengajar anak autis untuk berkonsentrasi dengan mengajaknya berkebun.

Anak autisme tidak berbeda dengan anak lainnya. Mereka ada yang tingkat kercerdasan lebih baik dari anak lain  umumnya. Bahkan rasa ingin tahunya lebih besar dari pada umumnya.

Berkebun untuk anak autis bertujuan meningkatkan kemampuannya berinteraksi di lingkungan sekitarnya. Sebab anak autis cenderung memiliki fokus pada diri sendiri, mereka tak pernah mau mendengarkan apa kata orang lain, sehingga ketika dimintai respons akan cenderung memberi jawaban atau ekspresi yang tidak biasa.

Ada berbagai model pembelajaran bagi anak-anak autis agar fokus tidak hanya pada dirinya sendiri yang bisa dilakukan di rumah dengan mudah yaitu berkebun. Dengan mengajaknya berkebun, akan bisa menanamkan nilai-nilai tanggung jawab dan kebersamaan. 

Berkebun akan bisa meningkatkan ketrampilan sosial anak autis ini dan membantunya untuk berhubungan dengan alam secara lebih baik daripada yang biasanya. Berkebun menjadi salah satu aktifitas terbaik bagi anak-anak autis yang akan mampu menarik minat mereka. 

Berkebun mengajarkan anak autis bersosialisasi dengan baik, mampu membangun komunikasi dua arah. Dorong untuk berpartisipasi pada kegiatan aktif berkebun, sebab mereka butuh peran orangtua yang bisa membangkitkan gairahnya saat berkebun. 

Berkebun dan mendampinginya menjadi cara melatih kepatuhan dan konsentrasi yang bisa dilakukan minimal 4 jam dalam sehari, lebih lama akan menjadi lebih baik lagi.

Memang, tak mudah menjaganya saat berkebun, butuh perhatian ekstra, apalagi yang mengalami kesulitan menangkap instruksi. Ajarkan langkah mudah dan hanya sekali-kali dibantu melakukannya seperti mencampur media tanam, memupuk, menyiram dan lain-lain. 

Perkenalkan mereka dengan jenis tanaman yang mudah tumbuh seperti, kangkung, bayam, dan sawi. Dampingilah saat berkebun dengan menyediakan peralatan berkebun seperti pot, sekop, pot, dan alat berkebun lainnya. 

Berkebun memang bukan satu-satunya cara ampuh mengajarkannya, tapi setidaknya bisa memberikan kesempatan bagi mereka bisa menjalani hidup dengan lebih baik dan berkembang lebih optimal. Sebab mereka pun memiliki kehidupan yang sama seperti kita semua.

Tri Mardi Rasa 

No comments: