Terapi Untuk Obesitas

Berkebun sebagai terapi yang bagus
Foto : Istimewa
Berkebun menyehatkan dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Berkebun bisa menjadi terapi menurunkan berat badan dan berat badan berlebih (obesitas).

Menurut Prof. Cathleen Zick, Kepala Peneliti dari University of Utah Amerika Serikat dalam penelitiannya, memberikan gagasan berkebun merupakan aktivitas kaya manfaat yang bisa mengarahkan orang-orang menuju pola hidup sehat. Sehingga tidak perlu diet berlebihan untuk menurunkan berat badan.

Sementara itu Georgie Willock, pakar dari sebuah perhimpunan perkebunan nasional di Amerika mengatakan, sejumlah gerakan dalam berkebun memiliki nilai kebugaran seperti melakukan aerobik. Seperti ketika pekebun melakukan gerakan menggali tanah yang membuat pergerakan sendi tulang lebih fleksibel. Bagi yang enggan berolahraga setiap hari, cara ini terbilang efektif  untuk membakar kalori. 

Berkebun selama 30 menit
bisa kurangi berat badan
Foto : Tri Mardi Rasa
Tak perlu repot-repot untuk diet yang berlebihan agar berat badan turun. Sebab dengan berkebun saja, kalori yang terbakar sebesar 162 kalori pada orang yang memiliki berat badan sebesar 75 kg.

Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof. Cathleen Zick di sebuah komunitas berkebun yang ada di Salt Lake City pada sekitar 200 responden yang mengungkap, berkebun tak hanya dapat meningkatkan semangat hidup karena menimbulkan kebahagiaan, tapi kegiatan ini ini membantu hidup sehat dan menjaga berat badan tetap stabil.

Tim dari Universitas Utah membandingkan statistik dari hampir 200 pria dan wanita selama setahun. Responden yang dipilih adalah yang memiliki fasilitas kenyamanan sama seperti memiliki taman dan status ekonomi yang sama.

Peneliti membandingkan Indeks Massa Tubuh (IMT) seluruh responden yang dihitung dengan mengkuadratkan tinggi badan. Kemudian membaginya dengan berat badan. Hasilnya akan dibandingkan dengan IMT para tetangga mereka. Tujuannya mengetahui apakah hobi berkebun berpengaruh pada tubuh.

Hasilnya, rata-rata IMT pekebun lebih rendah 1,84 dibanding tetangganya. Untuk kelompok pekebun pria yang berkebun adalah 62 persen lebih rendah mengalami obesitas dibanding tetangganya. Sedangkan untuk kelompok wanita kemungkinan mengalami obesitas lebih rendah sebanyak 46 persen.

Dampak positif ini paling banyak dirasakan oleh mereka pasangan suami-istri. Penyebabnya, biasanya, pasangan ikut membantu aktivitas berkebun dan bahkan juga ikut mengonsumsi buah dan sayurannya.

Cathleen Zick menambahkan,  dengan berkebun setidaknya membuat mereka sibuk dan harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menjaga tanamannya tetap terlihat indah dan subur.

Manfaatkan Lahan Yang Ada

Georgie Willock menambahkan dengan berkebun akan bisa membantu seseorang mengendalikan berat tubuhnya dan menjalani pola makan sehat dari hasil kebunnya sendiri yang berupa sayur dan buah yang dikonsumsi setiap hari. Selain itu, sinar matahari yang memberi vitamin D pada pagi hari sangat baik untuk kesehatan dan udara segar yang terhirup menyehatkan.

Lahan kosong sebaiknya untuk berkebun
Foto : Tri Mardi Rasa
Manfaatkan waktu senggang untuk berkebun, sebab berkebun tak sekadar menanam bunga, buah dan sayuran, tapi juga bisa memanfaatkan hasilnya untuk dikonsumsi bersama keluarga. Seperti tanaman, tomat, melon, kacang panjang, kangkung, bayam, cabai dan sebagainya. 

Berkebun tidak harus di halaman yang luas, sebab tidak ada lahan pun bisa dilakukan dengan menanam berbagai tanaman di dalam pot yang berukuran kecil, sedang atau dengan memanfaatkan wadah plastik bekas sebagai pot untuk menanam sayur atau buah. 

Juga, dengan berkebun bisa melakukan daur ulang dan mengurangi sampah.  Seperti memanfaatkan limbah organik sebagai media tanam dan barang-barang bekas semisal ember bekas, kaleng bekas atau botol-botol plastik yang sudah tidak terpakai. 

Selain tubuh sehat, berat badan terjaga dan halaman rumah pun jadi indah.

Tri Mardi Rasa

No comments: