Jamie Oliver, Dialeksia Dengan Berkebun

Bersama keluarga memasak di kebun
Banyak orang merasa, berkebun bisa menjadi suatu hobi menarik untuk ditekuni. Mereka pun mampu berjam-jam di kebun rumahnya.

Bahkan ada yang mempunyai kebun khusus yang dikelolanya sendiri sebagai sarana pemasok dapur harian mereka. Satu diantaranya adalah Jamie Oliver juru masak selebriti dan pengusaha restoran dari Essex Inggris.


Bintang acara televisi bertajuk The Naked Chef dan Jamie's Kitchen ini sangat suka berkebun selain berakting dan menjadi pemandu acara di televisi. “Berkebun sangat menyenangkan, apalagi melihat tanaman yang tumbuh dan akan dipanen. Sebuah kepuasan tersendiri dalam menghilangkan penat,” ungkap Jamie.

Bahkan dalam menu masak yang akan di sajikan pun ia sering pergi ke halaman rumahnya untuk mencabut sayuran yang akan dimasaknya. Di tengah jadwal kegiatannya sebagai entertainment, pria kelahiran 27 Mei 1975 ini selalu menyempatkan mendatangi kebun mini di halaman rumahnya.

“Memang bisa dikerjakan di waktu luang atau di saat libur tapi dengan setiap hari melihat pertumbuhan tanaman akan memberikan rasa gembira,” katanya. Sekaligus ketika anak-anak liburan bisa juga di ajak makan dan masak bersama di dapur dan di ruang terbuka dari hasil kebun.

Menurut mantan koki pastry di restoran milik Antonio Carluccio di London ini, hasil tanaman sangat bagus karena diawasi dan dirawatnya sendiri. Pun membuatnya tidak perlu lahan luas dan mewah.

Cukup di lahan kecil sudut rumah bisa dilakukan secara sederhana. Bahkan bisa dikerjakan di sela-sela waktu senggang. Akan semakin meriah jika kebun mini tersebut ditanami tanaman hias berbunga warna warni.

Penjaga Kesehatan

Berkebun buat kondisi psikologis
makin bagus
Foto-foto :Istimewa
Jamie mengakui banyak memperoleh manfaat dari kesenangannya di kebun halaman rumahnya. Salah satunya, mampu terhindar dari penyakit, pikiran jadi lebih segar, bahkan menjadi pereda tingat stress.

Menurut Jamie yang sejak usia 16 tahun menderita disleksia (ganguan dalam mebaca, menulis dan mengurutkan sesuatu), dengan berkebun justru memberinya kesempatan untuk bisa meminimalkan kondisi yang sempat di alami selama beberapa tahun tersebut.

Jamie merasakan kondisi psikologisnya semakin bagus. “Secara tidak sengaja apa yang saya lakukan seperti berolahraga, keringat keluar banyak, mampu mengikuti tahapan-tahapan menanam seperti ketika harus mengaduk tanah, mengambil tanah, menyiram tanaman, mengganti pot hingga sekadar memetik buah atau sayuran yang dipanen,” ungkapnya.

Kegiatan berkebun, tambahnya tentu menguras energy dan membakar banyak kalori, namun semua itu sebanding dengan kesenang yang didapat dan juga hasil sayuran atau buah yang dipanen lebih terjamin.

Tri Mardi Rasa

No comments: